Jadi bidan bukan cita-cita, tapi panggilan jiwa.
Ketika semua orang melakukan perawatan dan memanjakan kuku mereka, aku tidak bisa.
Karena tanganku harus menyambut kedatangan malaikat-malaikat kecil dari rahim seorang perempuan.
Ketika yang lain sibuk berlama-lama di salon kecantikan, aku tidak bisa.
Karena di luar sana telah banyak yang menunggu dan mempercayakan kehadiranku untuk buah hati mereka.
Tapi aku bangga, saat melihat seorang bayi lahir ditanganku, kau tahu rasanya??
Rasanya seperti menemukan berlian didalam genggaman yang mampu membuatmu meneteskan air mata saat dirinya melihat dunia.
Itulah aku, aku BIDAN & aku bangga….
my name is claudia
a midwife
Senin, 08 Mei 2017
Minggu, 07 Mei 2017
5 Alasan Kenapa Mahasiswa Kebidanan Masuk kriteria Menjadi Calon Menantu Idaman
Para
wanita didunia ini tentunya mengimpikan untuk dapat menjadi calon
menantu idaman mertua. Apapun akan dilakukan agar dapat menarik simpati
dan kekagumkan calon suami dan mertua kelak. Dan tentunya dengan usaha
dan perjuangan yang keras pula, salah satunya memilih jurusan kebidanan
sebagai pilihan terbaik
1. Karena Mahasiswa Kebidanan Menghargai Beratnya Perjuangan Dan Pengorbanan
Menempuh pendidikan selama tiga tahun merupakan perjuangan dan kerja keras mahasiswa kebidnan yang layak diacungkan jempol. Karena selama kuliah, mahasiswa kebidanan dituntut untuk selalu disiplin waktu dan bertanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukan. Dengan banyaknya deadline tugas yang setiap hari datang silih berganti dan melakukan dinas kebidanan di puskesmas maupun rumah sakit. Sehingga, mahasiswa kebidanan harus mampu memanage waktu agar bisa memberikan dirinya sendiri untuk bernafas. Terkadang, waktu yang dibutuhkan untuk sekedar hang out atau refreshing saja sudah diambil oleh beberapa praktikum lab. Terlebih bagi mereka yang merantau atau kuliah di luar kota dan jauh dari orang tua. Pada saat libur, mereka kadang susah menyempatkan diri untuk pulang dan hanya bisa menahan rasa rindu yang semakin membuncah. ya, Syndrom Homesick memang makanan sehari – harinya mahasiswa kebidanan yang jauh dari orang tua. Oleh karena itu, mereka sangat menghargai beratnya perjuangan dan pengorbanan, karena tidak mudah2. Karena Mahasiswa Kebidanan Memiliki Jiwa Sosial Yang Tinggi dan Mudah Bergaul
Dia yang memilih jurusan kebidanan merupakan perempuan idaman danl layak dijadikan calon menantu. Karena setiap dinas di puskesmas maupun di rumah sakit mereka bertemu dengan orang-orang baru, baik pasien maupun tenaga kesehatan lainnya. Maka dari itu, dibutuhkan komunikasi yang baik dan keterampilan bergaul dengan sesama sejawat agar dapat survive selama dinas, pun dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Mereka yang menjadi mahasiswa kebidanan memiliki jiwa sosial yang tinggi karena selama menempuh pendidikan, mereka banyak belajar dari kerasnya sistem senioritas, pun sistem asrama yang sangat ketat, bahkan harus berani dan siap dalam mendampingi pasien dengan segala kondisinya. Mereka juga harus mampu menguatkan dan mensupport setiap pasien dan keluarga pasien dalam melalui masa – masa kritis atau pada saat masa penyembuhan3. Karena Mahasiswa Kebidanan Mampu Memahami Setiap Karakter Perempuan
Advertisement
Bidan adalah seorang perempuan yang telah menempuh pendidikan kebidanan dan diakui oleh organisasinya dan telah mendapatkan izin/memenuhi kualifikasi dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada perempuan selama siklus hidupnya.Untuk itu mereka telah banyak mempelajari karakter perempuan yang beraneka ragam. Mereka terbiasa menghadapi berbagai klien dengan masalah dan sifat yang bermacam – macam. Karena bidan adalah partner perempuan yang hanya perempuan itu sendiri yang mengerti
4. Karena Mahasiswa Kebidanan Yang Humble dan Keibuan
Karena setiap pelayanan yang diberikan harus berlandaskan pada keselamatan ibu dan bayi, maka dari itu, mahasiswa kebidanan juga dituntut untuk dapat bersahabat dengan kliennya ketika menghadapi masalah. Mereka harus mampu memberikan dukungan dan semangat kepada klien nya yang akan melahirkan. Memberikan sugesti kepada klien bahwa persalinan nya merupakan proses yang alamiah.Mereka juga harus siap dengan segala kemungkinan – kemungkinan yang terjadi nantinya. Selain itu, mereka telah terbiasa dalam menghadapi bayi – bayi yang menangis pada saat jaga malam. Dengan telaten, mereka menggantikan popok, menggendong si bayi agar tertidur pun memberikan bayi kepada ibunya untuk disusukan. Menjadi mahasiswa kebidanan adalah perempuan yang siaga 24 jam ketika dibutuhkan bantuannya. Nggak kebayang dong, gimana setia dan siap siaga nya mereka ketika nanti berumah tangga??5. Karena Mereka ‘Sebenarnya Juga’ Makhluk yang Lembut Hatinya
Mahasiswa kebidanan adalah manusia biasa, bukan makhluk supranatural yang memiliki kekuatan dan kehebatan dalam menyembuhkan orang. Mereka, pada hakikatnya sama dengan perempuan lain, yang memiliki hati dan perasaan. Dengan banyaknya tuntutan dan tekanan dari sana sini, terkadang mereka menjadi tahan banting dengan semua ke-hiruk pikuk-an yang terjadi. Kadang, mereka menjadi riweh dan uring – uringan. Sebenarnya mereka adalah tipe yang kuat, akan tetapi jauh dilubuk hati terdalam, beberapa dari mereka pintar menyembunyikan kesedihannya. Untuk itu, hanya pria – pria yang sabar dan mampu memahami wanita yang dapat mencuri hati mahasiswa kebidanan ( tapi tidak menutup kemungkinan bahwa setiap orang juga memiliki tipe dan persepsi yang berbeda ). Karena pada dasarnya, mahasiswa kebidanan juga memiliki hati yang lemah lembut.Jadi, tunggu apalagi ??
Jangan ragu untuk memasukkan salah satu dari mahasiswa kebidanan sebagai kriteria "calon istri idaman" didalam list calon masa depanmu. Karena beberapa dari mereka, ada yang memiliki kepribadian seperti itu yang dapat menjadi kriteria menantu idaman. Mereka saja bisa sangat care dengan pasiennya, apalagi dengan kamu ????
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.idAkbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.Sumber :http://www.hipwee.com/list/5-alasan-kenapa-mahasiswa-kebidanan-masuk-kriteria-menjadi-calon-menantu-idaman/
Jika Anda ingin menjadi bidan untuk bisa kaya raya atau semata-mata ingin balik modal, maka segeralah kemasi barang-barang Anda.
Mungkin fakultas ekonomi&bisnis lebih tepat untuk mendidik anda menjadi businesswomen bergelimang harta.
Daripada Anda harus mengorbankan pasien dan keluarga Anda sendiri demi mengejar kekayaan.
Jika Anda ingin menjadi bidan untuk mendapatkan kedudukan sosial tinggi dimasyarakat, dipuja dan didewakan, maka silahkan kembali ke Mesir ribuan tahun yang lalu dan jadilah fir’aun di sana. Daripada Anda di sini harus menjadi arogan dan merendahkan orang lain di sekitar Anda hanya agar Anda terkesan paling berharga.
Jika Anda ingin menjadi bidan untuk memudahkan mencari jodoh atau menarik perhatian calon mertua, mungkin lebih baik Anda mencari agency selebritis yang akan mengorbitkan Anda sehingga menjadi artis pujaan para pria. Daripada Anda bersembunyi di balik hairnet dan baju putih-putih, sementara Anda alpa dari makna bidan yang sesungguhnya.
Bidan tidak diciptakan untuk itu, kawan.
Memilih menjadi bidan bukan sekadar agar bisa bergaya dengan BMW keluaran terbaru, bukan sekadar bisa terihat cantik dengan baju putih kebanggaan, bukan sekadar agar para tetangga terbungkuk-bungkuk hormat melihat kita lewat.
Memilih menjadi bidan adalah memilih jalan pengabdian.
Mengabdi pada masyarakat yang masih akrab dengan busung lapar dan gizi buruk. Mengabdi pada masyarakat yang masih sering mengunjungi dukun ketika anaknya akan lahir.
Memilih menjadi bidan adalah memilih jalan empati,
ketika dengan lembut kita merangkul dan menguatkan seorang bapak tua yang baru saja kehilangan anaknya karena perdarahan.
Memilih jalan menjadi bidan adalah memilih jalan kemanusiaan,
ketika kita tergerak mengabdikan diri dalam tim medis penanggulangan bencana dengan bayaran cuma-cuma.
Memilih jalan menjadi bidan adalah memilih jalan kepedulian,
saat kita terpaku dalam sujud-sujud panjang, mendoakan kesembuhan dan kebahagiaan pasien-pasien kita.
Memilih menjadi bidan adalah memilih jalan berbagi,
ketika seorang tukang becak menangis di depan kita karena tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit istrinya yang akan melakukan operasi cesar. Lalu dengan senyum terindah yang pernah disaksikan dunia, kita menepuk bahunya dan berkata, “jangan menangis lagi, pak, Insya Allah saya bantu pembayarannya.”
Memilih menjadi bidan adalah memilih jalan kasih sayang,
ketika dengan sepenuh cinta kita mengusap lembut rambut seorang anak dengan leukemia dan berbisik lembut ditelinganya,”dik, mau diceritain dongeng nggak sama bu bidan?”
Memilih jalan menjadi bidan adalah memilih jalan ketegasan,
ketika sebuah perusahaan susu menjanjikan komisi besar untuk target penjualan susu formula-nya, lalu dengan tetap tersenyum kita mantap berkata, “maaf, saya tidak mungkin mengkhianati pasien dan hati nurani saya”.
Memilih menjadi bidan adalah memilih jalan pengorbanan,
saat tengah malam tetangga dari kampung sebelah dengan panik mengetuk pintu rumah kita karena istrinya akan melahirkan. Lalu dengan ikhlas kita beranjak meninggalkan hangatnya peraduan menembus pekat dan dinginnya malam.
Memilih menjadi bidan adalah memilih jalan terjal untuk meraih cita-cita.
Bukan, bukan kekayaan atau penghormatan manusia yang kita cari. Tapi ridha Allah lah yang senantiasa kita perjuangkan.
Yah,
memilih menjadi bidan adalah memilih jalan menuju surga, tempat dimana bidan sudah tidak lagi perlu ada…
NB :
Tulisan ini semata-mata bukan memprovokasi untuk menjadi bidan miskin, bukan juga mengatakan bahwa bidan tidak perlu penghormatan atau hal-hal duniawi lainnya. Tulisan ini hanya sekadar sebuah nasihat untuk diri sendiri dan rekan sejawat semua untuk meluruskan kembali niat kita untuk apa kita menjadi seorang bidan. Karena setiap amalan tergantung pada niatnya. Silakan menjadi kaya, silakan menjadi terhormat, asal jangan itu yang menjadi tujuan kita. Bidan terlalu rendah jika diniatkan hanya untuk keuntungan duniawi semata. Mungkin akan sangat susah untuk menggenggam erat idealisme ini nantinya. Namun saya yakin, jika ada kemauan yang kuat dan niat yang tepat, idealisme ini akan terbawa sampai mati. Walaupun harus sendirian dalam memperjuangkannya, walaupun banyak yang mencemooh dan merendahkan. Saya yakin, Allah tidak akan pernah salah menilai setiap usaha dan perjuangan hamba-hamba-Nya. Tidak akan pernah.
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.idAkbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.Sumber :https://id-id.facebook.com/notes/emma-marta-wijaya/saya-persembahkan-catatan-ini-untuk-mahasiswa-kebidanan-seluruh-indonesia/3077187424022/
Mungkin fakultas ekonomi&bisnis lebih tepat untuk mendidik anda menjadi businesswomen bergelimang harta.
Daripada Anda harus mengorbankan pasien dan keluarga Anda sendiri demi mengejar kekayaan.
Jika Anda ingin menjadi bidan untuk mendapatkan kedudukan sosial tinggi dimasyarakat, dipuja dan didewakan, maka silahkan kembali ke Mesir ribuan tahun yang lalu dan jadilah fir’aun di sana. Daripada Anda di sini harus menjadi arogan dan merendahkan orang lain di sekitar Anda hanya agar Anda terkesan paling berharga.
Jika Anda ingin menjadi bidan untuk memudahkan mencari jodoh atau menarik perhatian calon mertua, mungkin lebih baik Anda mencari agency selebritis yang akan mengorbitkan Anda sehingga menjadi artis pujaan para pria. Daripada Anda bersembunyi di balik hairnet dan baju putih-putih, sementara Anda alpa dari makna bidan yang sesungguhnya.
Bidan tidak diciptakan untuk itu, kawan.
Memilih menjadi bidan bukan sekadar agar bisa bergaya dengan BMW keluaran terbaru, bukan sekadar bisa terihat cantik dengan baju putih kebanggaan, bukan sekadar agar para tetangga terbungkuk-bungkuk hormat melihat kita lewat.
Memilih menjadi bidan adalah memilih jalan pengabdian.
Mengabdi pada masyarakat yang masih akrab dengan busung lapar dan gizi buruk. Mengabdi pada masyarakat yang masih sering mengunjungi dukun ketika anaknya akan lahir.
Memilih menjadi bidan adalah memilih jalan empati,
ketika dengan lembut kita merangkul dan menguatkan seorang bapak tua yang baru saja kehilangan anaknya karena perdarahan.
Memilih jalan menjadi bidan adalah memilih jalan kemanusiaan,
ketika kita tergerak mengabdikan diri dalam tim medis penanggulangan bencana dengan bayaran cuma-cuma.
Memilih jalan menjadi bidan adalah memilih jalan kepedulian,
saat kita terpaku dalam sujud-sujud panjang, mendoakan kesembuhan dan kebahagiaan pasien-pasien kita.
Memilih menjadi bidan adalah memilih jalan berbagi,
ketika seorang tukang becak menangis di depan kita karena tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit istrinya yang akan melakukan operasi cesar. Lalu dengan senyum terindah yang pernah disaksikan dunia, kita menepuk bahunya dan berkata, “jangan menangis lagi, pak, Insya Allah saya bantu pembayarannya.”
Memilih menjadi bidan adalah memilih jalan kasih sayang,
ketika dengan sepenuh cinta kita mengusap lembut rambut seorang anak dengan leukemia dan berbisik lembut ditelinganya,”dik, mau diceritain dongeng nggak sama bu bidan?”
Memilih jalan menjadi bidan adalah memilih jalan ketegasan,
ketika sebuah perusahaan susu menjanjikan komisi besar untuk target penjualan susu formula-nya, lalu dengan tetap tersenyum kita mantap berkata, “maaf, saya tidak mungkin mengkhianati pasien dan hati nurani saya”.
Memilih menjadi bidan adalah memilih jalan pengorbanan,
saat tengah malam tetangga dari kampung sebelah dengan panik mengetuk pintu rumah kita karena istrinya akan melahirkan. Lalu dengan ikhlas kita beranjak meninggalkan hangatnya peraduan menembus pekat dan dinginnya malam.
Memilih menjadi bidan adalah memilih jalan terjal untuk meraih cita-cita.
Bukan, bukan kekayaan atau penghormatan manusia yang kita cari. Tapi ridha Allah lah yang senantiasa kita perjuangkan.
Yah,
memilih menjadi bidan adalah memilih jalan menuju surga, tempat dimana bidan sudah tidak lagi perlu ada…
NB :
Tulisan ini semata-mata bukan memprovokasi untuk menjadi bidan miskin, bukan juga mengatakan bahwa bidan tidak perlu penghormatan atau hal-hal duniawi lainnya. Tulisan ini hanya sekadar sebuah nasihat untuk diri sendiri dan rekan sejawat semua untuk meluruskan kembali niat kita untuk apa kita menjadi seorang bidan. Karena setiap amalan tergantung pada niatnya. Silakan menjadi kaya, silakan menjadi terhormat, asal jangan itu yang menjadi tujuan kita. Bidan terlalu rendah jika diniatkan hanya untuk keuntungan duniawi semata. Mungkin akan sangat susah untuk menggenggam erat idealisme ini nantinya. Namun saya yakin, jika ada kemauan yang kuat dan niat yang tepat, idealisme ini akan terbawa sampai mati. Walaupun harus sendirian dalam memperjuangkannya, walaupun banyak yang mencemooh dan merendahkan. Saya yakin, Allah tidak akan pernah salah menilai setiap usaha dan perjuangan hamba-hamba-Nya. Tidak akan pernah.
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.idAkbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.Sumber :https://id-id.facebook.com/notes/emma-marta-wijaya/saya-persembahkan-catatan-ini-untuk-mahasiswa-kebidanan-seluruh-indonesia/3077187424022/
KEBIDANAN MENGAJARKAN PEREMPUAN BERANI
Bidan. Jurusan yang (bisa dibilang) sedang “naik daun”, dilihat dari
banyaknya akademi vokasi kebidanan (D-3) di Indonesia. Sekarang,
Alhamdulillah, jurusan kebidanan sudah memiliki tingkat pendidikan untuk
strata satu (S-1), yaitu di Universitas Airlangga dan Universitas
Brawijaya. Jalur D-3 ditempuh selama 3 tahun, dan jalur S-1 ditempuh
selama 5 tahun (untuk jalur regular/dari SMA). Biasanya—menurut survei
mini yang saya lakukan di kalangan teman sejawat (calon)
bidan—teman-teman yang mendaftar ke jurusan ini adalah teman-teman yang
“ditolak” dari jurusan sebelah (baca: kedokteran) :p
Emang, kuliah kebidanan ngapain aja, sih?
Kebidanan bukan hanya tentang bayi baru lahir dan ibu bersalin, namun kebidanan adalah tentang siklus hidup perempuan, mulai dari masa sebelum terbentuknya calon bayi, fase anak-anak dan remaja, fase wanita usia reproduksi, fase menjadi ibu, sampai fase menopause. Kita juga belajar tentang penyakit reproduksi perempuan. Dari perempuan untuk perempuan.
Tidak ada spesialisasi dalam jurusan kebidanan, karena jurusan ini sudah spesial: segala hal tentang perempuan :)
Pada tahun pertama perkuliahan, mahasiswa kebidanan akan belajar tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia, dan kebutuhan dasar manusia.
Tahun kedua perkuliahan, mahasiswa belajar tentang gizi dan farmakologi. Kami juga sudah mulai belajar kompetensi klinik seperti memasang infus dan mengambil sampel darah. Kegiatan klinik mahasiswa kebidanan sudah dimulai sejak tahun kedua perkuliahan, karena kompetensi bidan yang beragam, juga agar mahasiswa bisa lebih menyesuaikan diri dengan suasana klinik.
Tahun ketiga perkuliahan, mahasiswa belajar tentang proses persalinan dengan menggunakan alat peraga di laboratorium kebidanan. Di lapangan, mahasiswa sudah dituntun untuk belajar menolong persalinan. Selain itu, mahasiswa juga belajar tentang fisiologi kehamilan, bagaimana kondisi perempuan saat hamil, bersalin, dan pasca persalinan, juga tentang bayi baru lahir dan metode kontrasepsi, juga belajar tentang masa prakonsepsi (persiapan kehamilan).
Tahun keempat perkuliahan, mahasiswa kebidanan belajar tentang kegawatdaruratan pada ibu hamil, bersalin, dan nifas, juga kegawatdaruratan pada bayi baru lahir. Tahun ini juga tahun spesial karena mahasiswa sudah mulai mengerjakan skripsi sebagai syarat kelulusan. Setelah wisuda, pada tahun kelima, mahasiswa menempuh program profesi, yaitu program koas-nya bidan, yang ditempuh selama satu tahun.
Apa sih serunya jadi bidan?
Menjadi bidan tak sekedar tentang bertemu bayi baru lahir yang lucu, tapi tentang pengorbanan seorang ibu dan proses tumbuhnya seorang perempuan. Selain itu, bidan juga menjadi tombak utama dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI/AKB) di Indonesia. Banyak perempuan di luar sana yang masih belum merdeka dalam pengambilan keputusan untuk keselamatan dirinya sendiri (misalnya: harus menunggu izin suami sedangkan keadaannya gawat darurat), sehingga terjadi keterlambatan dalam pemberian pertolongan dan dapat berakibat fatal yaitu kematian ibu. Salah satu tugas bidan adalah memberikan edukasi agar perempuan dapat meningkatkan kemandiriannya dalam memutuskan peran dan fungsi reproduksinya untuk keselamatan dirinya sendiri.
Menjadi bidan mengajarkan saya untuk lebih menjaga diri saya sebagai perempuan, juga belajar berempati tentang perjuangan seorang ibu. Kamu akan turut merasa senang ketika akhirnya seorang istri hamil setelah menunggu beberapa tahun lamanya, dan perasaan sedih ketika kamu mendengar seorang ibu kehilangan bayi yang telah dikandungnya selama 8 bulan, padahal ia telah menunggu kehadiran bayi sepanjang usia pernikahannya.
Menjadi bidan, bagi saya sama dengan menjadi pendidik perempuan untuk berani mengambil keputusan untuk keselamatan diri dan bayinya. Karena perempuan adalah kunci peradaban.
Frequently Asked Question
Q: Saya mahasiswa kebidanan lulusan D-3, apakah bisa mendaftar ke S-1?
Bisa. Jurusan S-1 Kebidanan untuk jalur ‘alih jenis’ hanya dibuka di Universitas Airlangga, dengan masa studi selama kurang lebih hampir 3 tahun (3 bulan masa matrikulasi, 1,5 tahun masa perkuliahan, dan satu tahun masa profesi)
Q; Apakah menjadi bidan harus bekerja di klinik?
Tidak selalu, seorang bidan bisa bekerja di institusi pendidikan atau institusi pemerintahan lainnya, seperti BKKBN.
Q: Adakah pendidikan lanjutan untuk kebidanan?
Ada. Sekarang telah dibuka Program Magister kebidanan di Universitas Padjajaran. Atau peminatan program magister lain seperti ilmu kesehatan reproduksi dan ilmu kesehatan masyarakat juga terbuka untuk lulusan S-1 Pendidikan Bidan.
(*)
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.idAkbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.Sumber :http://jurusankuliah.tumblr.com/post/95805581593/kebidanan-mengajarkan-perempuan-berani
Emang, kuliah kebidanan ngapain aja, sih?
Kebidanan bukan hanya tentang bayi baru lahir dan ibu bersalin, namun kebidanan adalah tentang siklus hidup perempuan, mulai dari masa sebelum terbentuknya calon bayi, fase anak-anak dan remaja, fase wanita usia reproduksi, fase menjadi ibu, sampai fase menopause. Kita juga belajar tentang penyakit reproduksi perempuan. Dari perempuan untuk perempuan.
Tidak ada spesialisasi dalam jurusan kebidanan, karena jurusan ini sudah spesial: segala hal tentang perempuan :)
Pada tahun pertama perkuliahan, mahasiswa kebidanan akan belajar tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia, dan kebutuhan dasar manusia.
Tahun kedua perkuliahan, mahasiswa belajar tentang gizi dan farmakologi. Kami juga sudah mulai belajar kompetensi klinik seperti memasang infus dan mengambil sampel darah. Kegiatan klinik mahasiswa kebidanan sudah dimulai sejak tahun kedua perkuliahan, karena kompetensi bidan yang beragam, juga agar mahasiswa bisa lebih menyesuaikan diri dengan suasana klinik.
Tahun ketiga perkuliahan, mahasiswa belajar tentang proses persalinan dengan menggunakan alat peraga di laboratorium kebidanan. Di lapangan, mahasiswa sudah dituntun untuk belajar menolong persalinan. Selain itu, mahasiswa juga belajar tentang fisiologi kehamilan, bagaimana kondisi perempuan saat hamil, bersalin, dan pasca persalinan, juga tentang bayi baru lahir dan metode kontrasepsi, juga belajar tentang masa prakonsepsi (persiapan kehamilan).
Tahun keempat perkuliahan, mahasiswa kebidanan belajar tentang kegawatdaruratan pada ibu hamil, bersalin, dan nifas, juga kegawatdaruratan pada bayi baru lahir. Tahun ini juga tahun spesial karena mahasiswa sudah mulai mengerjakan skripsi sebagai syarat kelulusan. Setelah wisuda, pada tahun kelima, mahasiswa menempuh program profesi, yaitu program koas-nya bidan, yang ditempuh selama satu tahun.
Apa sih serunya jadi bidan?
Menjadi bidan tak sekedar tentang bertemu bayi baru lahir yang lucu, tapi tentang pengorbanan seorang ibu dan proses tumbuhnya seorang perempuan. Selain itu, bidan juga menjadi tombak utama dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI/AKB) di Indonesia. Banyak perempuan di luar sana yang masih belum merdeka dalam pengambilan keputusan untuk keselamatan dirinya sendiri (misalnya: harus menunggu izin suami sedangkan keadaannya gawat darurat), sehingga terjadi keterlambatan dalam pemberian pertolongan dan dapat berakibat fatal yaitu kematian ibu. Salah satu tugas bidan adalah memberikan edukasi agar perempuan dapat meningkatkan kemandiriannya dalam memutuskan peran dan fungsi reproduksinya untuk keselamatan dirinya sendiri.
Menjadi bidan mengajarkan saya untuk lebih menjaga diri saya sebagai perempuan, juga belajar berempati tentang perjuangan seorang ibu. Kamu akan turut merasa senang ketika akhirnya seorang istri hamil setelah menunggu beberapa tahun lamanya, dan perasaan sedih ketika kamu mendengar seorang ibu kehilangan bayi yang telah dikandungnya selama 8 bulan, padahal ia telah menunggu kehadiran bayi sepanjang usia pernikahannya.
Menjadi bidan, bagi saya sama dengan menjadi pendidik perempuan untuk berani mengambil keputusan untuk keselamatan diri dan bayinya. Karena perempuan adalah kunci peradaban.
Frequently Asked Question
Q: Saya mahasiswa kebidanan lulusan D-3, apakah bisa mendaftar ke S-1?
Bisa. Jurusan S-1 Kebidanan untuk jalur ‘alih jenis’ hanya dibuka di Universitas Airlangga, dengan masa studi selama kurang lebih hampir 3 tahun (3 bulan masa matrikulasi, 1,5 tahun masa perkuliahan, dan satu tahun masa profesi)
Q; Apakah menjadi bidan harus bekerja di klinik?
Tidak selalu, seorang bidan bisa bekerja di institusi pendidikan atau institusi pemerintahan lainnya, seperti BKKBN.
Q: Adakah pendidikan lanjutan untuk kebidanan?
Ada. Sekarang telah dibuka Program Magister kebidanan di Universitas Padjajaran. Atau peminatan program magister lain seperti ilmu kesehatan reproduksi dan ilmu kesehatan masyarakat juga terbuka untuk lulusan S-1 Pendidikan Bidan.
(*)
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.idAkbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.Sumber :http://jurusankuliah.tumblr.com/post/95805581593/kebidanan-mengajarkan-perempuan-berani
KATA-KATA MOTIVASI KEBIDANAN
Tidak pernah
terfikir sebelumnya saya bisa merawat puluhan bayi dalam satu hari, menolong
persalinan para ibu-ibu yang kadang menyebalkan, mencium aroma asing, mematuhi
peraturan partograf yang sering membuat kantuk, konseling berbagai hal yang
sayapun belum merasakannya, dan itu saya lakukan di umur saya yang belasan, di
panggil IBU oleh para ibu-ibu sesungguhnya. Terimakasih Tuhan, saya bangga. Samangat
para Bidan.
Disaat
wanita se-usia kami asik nongkrong, jalan-jalan, shopping, salon…
Namun kami
harus berkutat dengan segudang tugas-tugas dan bahkan pasien yang menuntut kami
siap 24jam. Kadang terlintas “Tuhan Mengapa kami Berbeda?’
Mungkin
jawabannya
“Karena
Kami wanita Istimewa”
Akademi
Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB
Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi :
www.akbiduk.ac.idAkbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.Sumber :http://tririka.blogspot.co.id/2014/05/kata-kata-motivasi-kebidanan.html
contoh askeb pada ibu bersalin metode soap
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
G3P1A1Ah1 40 MINGGU 3 HARI
DI BPM NUNUK SETYAWATI
No RM : 07.016
Masuk tgl/jam :
25-11-2016 / 10.00 WIB
Tempat : BPM NUNUK SETYAWATI
Pengkajian Tgl/jam : 25-11-2016 / 10.00 WIB
KALA I
SUBYEKTIF
1. Identitas Istri Suami
Nama : Ny “S” Tn”S”
Umur : 31 tahun 34
tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMP SMP
Pekerjaan : Petani Petani
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Alamat : Tangkil Tangkil
Telp : - -
2. Alasan datang/Keluhan Utama
Ibu mengatakan merasakan kenceng-kenceng
a. Kenceng-kenceng teratur mulai tanggal :24-10-2016 jam 21.00
b. Keluar lendir darah sejak tgl :25-10-12016 jam 10.00
c. Keluar air ketuban sejak tanggal : -
3. Riwayat Haid
Menarche : 13 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 30 hari
Teratur/tidak : Teratur
Banyaknya ganti pembalut : 3 kali / hari
Keluhan : Tidak ada
4. Riwayat Perkawinan
Perkawinan ke : 1
Status : Sah
menikah sejak umur : 17 tahun
lama perkawinan : 14 tahun
5. Riwayat Obstetri
No
|
Th
|
Jenis
Persalinan
|
Penolong
|
Tempat
|
H/M
|
J/K
|
BB
Lahir
|
Komplikasi
|
Ket
|
1
|
2004
|
Spontan
|
Bidan
|
Rumah
|
H
|
L
|
3600
gram
|
-
|
-
|
2
|
2015
|
Keguguran
|
Dokter
|
RS
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Curetage
|
3
|
Hamil
saat ini
|
6. Riwayat KB
NO
|
PASANG
|
LEPAS
|
||||||
Metode
|
Tgl
|
Petugas
|
Tempat
|
Tgl
|
Petugas
|
Tempat
|
Alasan
|
|
1
|
Suntik
3bulan
|
2004
|
Bidan
|
BPM
|
2007
|
Bidan
|
BPM
|
Ingin
ganti kontrasepsi
|
2
|
Implant
|
2007
|
Bidan
|
BPM
|
2009
|
Bidan
|
BPM
|
Ingin
hamil
|
7. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak ada
riwayat penyakit menurun (Hipertensi ,DM), menular ( Hepatitis, HIV AIDS, TBC),
dan menahun ( Jantung )
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang
menderita penyakit menurun (Hipertensi ,DM ) menular ( Hepatitis, HIV AIDS,
TBC), dan menahun ( Jantung )
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak
ada riwayat penyakit menurun (Hipertensi ,DM ), menular ( Hepatitis, HIV AIDS,
TBC), dan menahun ( Jantung )
8. Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 16 Februari 2016
Umur kehamilan : 40 minggu 3 hari HPL : 23 november 2016
Gerakan pertama kali dirasakan
pada umur kehamilan : 20 minggu
Gerakan dalam satu hari lebih dari : >10 kali
Status imunisasi TT: 5 Imunisasi TT terakhir: 2016 (bln/th)
9. Pola Kebutuhan Sehari-hari
a. Nutrisi
Makan terakhir : Pukul 07.00 WIB
Porsi makan sehari : 3 kali sehari , 1 porsi sedang
Jenis : Nasi, Sayur , Lauk
Minum terakhir : Pukul 07.00 WIB ( 1 gelas)
Jenis : Air putih
b. Eliminasi
1) BAK
BAK terakhir pukul : 06.00 WIB
Keluhan : Tidak ada
2) BAB
BAB terakhir pukul : 05.30 WIB
Keluhan : Tidak ada
Istirahat
Istirahat terakhir : 6 jam
Keluhan : Tidak ada
c. Aktivitas : Bekerja sebagai petani
d. Personal higiene : Mandi
2x/ hari, ganti pakaian2x/hari, ganti celana dalam 2x/hari, keramas 3x/minggu,
potong kuku 1x/minggu.
Mandi terakhir pukul : 06.00 WIB
e. Pola seksual (jika perlu) : -
10. Data Psikososial Spiritual
Kesiapan ibu menghadapi persalinan dan keluarga : Ibu siap menghadapi QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQpersalinan
Pengambilan keputusan : Suami
Ibu tinggal bersama : Suami dan anak
OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TB : 156 cm
BB : 70kg
LILA : 30 cm
Vital sign :T
:100/90 N : 80x/m S : 36,50c P : 24x/m
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Mesosepal, bersih, rambut tidak rontok
Muka : Bersih, tidak sianosis, tidak odema
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, titoid, vena jugularis
Aksila : Bersih, tidak ada kelainan
Ekstremitas
atas (kanan & kiri) : Bersih, tidak odema, tidak sianosis,
tidak ada kelainan
Payudara : Bersih, Simetris, puting menonjol, ASI
sudah keluar
Abdomen :
Leopold I : Fundus teraba bulat, lunak tidak
melenting (bokong), TFU pertengahan pusat px
Leopold II :
Kanan : teraba keras seperti papan, rata
(punggung)
Kiri : Teraba tonjolan-tonjolan kecil
(
ekstremitas )
Leopold
III :bagian bawah teraba bulat, melenting,
keras TTT(kepala ), sudah masuk panggul
Leopold IV : Divergen,
3/5 bagian
Mc Donald : 33 cm
TBJ : 33-11x155 = 3410 gram
DJJ : 130 kali/menit, teratur
punctum maksimum perut kanan bawah
His : 3x10’ 35”
Ektremitas bawah (kanan & kiri) : tidak sianosis, tidak ada kelainan, tidak
odema ,reflek patela kanan/kiri
(+/+)
Genetalia : Bersih, tidak ada kelaianan (inspekulo bila dilakukan)
Pemeriksaan dalam : Vulva uretra normal, serviks tebal kaku,
pembukaan 3cm, selaput ketuban (+) presentasi kepala, turun di hodge 1 , tidak
ada molage, uuk pada jam 10, air ketuban
(-) STLD (+)
3.
Pemeriksaan
penunjang
a.
urine :tgl -PP test,
Protein, Glukosa, dll)
b.
darah :tgl -(Hb, Al, HMT, Golongan darah), dan
lain-lain.
ANALISIS
G3P1A1Ah1 40 Minggu 3 Hari dalam persalinan kala I Fase Laten
Janin
hidup intra uterine preskep
PENATALAKSANAAN
Tanggal 25-11-2016 Jam 10.00 wib
1.
Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
bahwa ibu saat ini bersalin dengan pembukaan 3cm. Ibu mengerti
2.
KIE tentang teknik relaksasi dan posisi bersalin.
Ibu mengeri
a.
Teknik relaksasi
Saat
kontraksi ibu dapat menarik nafas dalam kemudian keluarkan melalui mulut.
Tiduran miring ke kiri untuk mempelancar pernafasan
b.
Posisi bersalin
1)
Berbaring sambil kaki di lipat ke arah perut dan
menyimpang
2)
Miring kiri, kaki diangkat saat kontraksi
3)
Berjongkok
4)
Setengah duduk
3.
Memotivasi ibu untuk makan dan minum, agar tenaga
dapat terkumpul. ibu bersedia dan sudah minum 1 gelas air putih
4.
Menganjurkan suami dan keluarga agar tetap
mendampingi selama proses persalinan. Suami dan keluarga bersedia
5.
Mempersiapkan partus set, heacting set, baju bayi
dan ibu. Perlengkapan sudah siap
6.
Mengobservasi kemajuan persalinan. Hasil terlampir
KALA II
Tanggal 25-11-2016 Jam 12.00 WIB
Subyektif
Ibu ingin mengejan dan kenceng-kenceng semakin kuat dan mengeluarkan
cairan dari jalan lahir.
Obyektif
KU ......................... : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital ... : TD : 110/80
mmHg, N : 78x/m, S:36,40c, P: 30x/m
Abdomen : Penurunan
kepala 0/5
His 5x10’ 45”
DJJ 132x / menit
Pemeriksaan dalam: Vulva uretra normal, dinding vagina licin, serviks
tidak teraba, pembukaan 10cm, selaput ketuban (-), presentasi kepala, turun di
hodge III+, uuk jam 12, tidak teraba bagian kecil janin, tali pusat, air
ketuban jernih, STLD (+)
ANALISIS
G3P1A1Ah1 40 Minggu 3 Hari dalam persalinan kala II
Janin hidup intra uterine preskep
PENATALAKSANAAN
Tanggal 25-11-2016 Jam 12.00 wib
1.
Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan
keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap. Ibu mengerti
2.
Mengajarkan ibu cara mengejan
3.
Memberi minum saat tidak ada HIS. Sudah diberikan
4.
Memberi empati/pujian/relaksasi saat tidak ada HIS.
5.
Memberi motivasi / semangat kepada ibu. Sudah
diberikan
6.
Melakukan pertolongan persalinan
a.
Memakai APD, mencuci tangan 6 langkah
b.
Saat kepala bayi di depan vulva 5-6cm, meletakkan
handuk di atas perut ibu, kain bersih di bawah bokong ibu di lipat 1/3 bagian
c.
Menahan perineum dengan tangan kanan, tangan kiri
menahan kepala bayi untuk mencegah defleksi maksimal, setelah kepala bayi
lahir, mengecek lilitan tali pusat.
d.
Seelah putar paksi luar, menempatkan kedua tangan
bipariental pada sisi kepala janin, melakukan tarikan lembut ke bawah untuk
mengeluarkan bahu depan melakukan tarikan lembut ke atas untuk melahirkan bahu
belakang.
e.
Menaruh bayi di atas perut ibu, mengeringkan bayi
dan mengganti kain bersih dan kering.
Pukul 12.20 wib
bayi lahir spontan, perempuan, menangis kuat, gerakan aktif, tubuh kemerahan.
KALA III
Tanggal 25-11-2016 jam 12.20 WIB
SUBYEKTIF
Ibu merasa senang
bayi lahir dan mengeluh mules pada perut
OBYEKTIF
KU :
Baik
Kesadaran : Compos mentis
Abdomen : TFU
setinggi pusat, kontraksi uterus keras, kandung kemih kosong, tidak teraba
janin kedua
Genetalia :
Tali pusat tampak di depan
vulva, plasenta belum lahir, perdarahan
80 cc
ASESEMENT
P2A1Ah1 dalam persalinan kala III
PENATALAKSANAAN
Tanggal 25-11-2016 jam 12.20 WIB
1. Memberitahu kepada ibu bahwa bayi sudah
lahir dan akan melahirkan plasenta. Ibu mengerti
2.
Memberitahu kepada ibu akan di sunrik oksitosin 10
UI pada 1/3 paha luar. Ibu bersedia
3.
Menjepit tali pusat
3cm dari
pusat bayi dan mengurut tali pusat ke arah perut ibu dan menjepit tali pusat
dengan klem II
dari klem I,
memotong tali pusat dengan melindungi bayi
dengan tangan kiri, kemudian mengikat tali pusat.
4.
Melakukan IMD
5.
Memindahkan klem 5 sampai 10cm di depan vulva,
melakukan peregangan tali pusat terkendali saat ada kontraksi, tanan kiri
melakukan tekanan dorso kranial belum ada tanda-tanda pelepasan plasenta.
6.
Memberitahu kepada ibu telah 15 menit belum ada
tanda pelepasan plasenta, jadi harus di suntikkan oksitosin ke2 10 UI lagi pada
1/3 paha luar. Ibu bersedia
7.
Memindahkan klem 5-10cm di depan vulva, melakukan
peregangan tali pusat terkendali saat ada kontraksi, tanan kiri melakukan
tekanan dorso kranial. Setelah ada tanda pelepasan plasenta tali pusat
memanjang, uterus globuler, dan ada semburan darah. Memindahkan klem tali pusat
5-10cm di depan vulva
8.
Saat ada kontraksi meminta ibu untuk mengejan,
menarik tali pusat ke bawah kemudian ke atas sambil tetap melakukan dorso
kranial. Saat plasenta terlihat diintroitus vagina, memegang plasenta dengan
kedua tangan dan memutar searah jarum jam ampai selaput ketubn terpilin.
Perlahan melahirkan plasenta
9.
Melakukan masase uterus sambil memeriksa kelengkapan
plasenta.
Pukul 12.40 wib plasenta lahir spontan, lengkap
KALA IV
Tanggal 25-11-2016 Jam 12.40 wib
SUBYEKTIF
Ibu merasa senang
dan lega plasenta sudah lahir, serta merasakan mulas pada perut bagian bawah
OBYEKTIF
KU :
Baik
Kesadaran : Compos mentis
Abdomen :
TFU sepusat, kontraksi uterus
kuat, kandung kemih kosong
Genetalia : bersih,
tidak da kelainan, laserasi derajat II mukosa vagina, kulit perineum, otot
perineum, perdarahan
105cc
ASSESMENT
P2A1Ah2 dalam persalinan kala IV
PENATALAKSANAAN
Tanggal 25-11-2016 jam 12.40 wib
1.
Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa
terdapat robekan pada jalan lahir. Derajat II. Ibu mengerti
2.
Melakukan penjahitan perineum dengan anastesi
lidokainn1%, jahitan perineum jelujur dan satu-satu. Banyaknya 5 jahitan
3.
Melakukan observasi ku, tanda-tanda vital, TFU,
kontraksi, kandung kemih, perdarahan. Hasil terlampir
4.
Mengevaluasi IMD. IMD tidak berhasil selama 1 jam
5.
Membersihkan ibu dan dekontaminasi tempat tidur. Ibu
merasa nyaman.
6.
Dekontaminasi alat ke dalam larutan klorin 0,5% dan
membuang sampah. Alat sudah didekontaminasi.
Akademi
Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB
Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi :
www.akbiduk.ac.idAkbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)