Bidan. Jurusan yang (bisa dibilang) sedang “naik daun”, dilihat dari
banyaknya akademi vokasi kebidanan (D-3) di Indonesia. Sekarang,
Alhamdulillah, jurusan kebidanan sudah memiliki tingkat pendidikan untuk
strata satu (S-1), yaitu di Universitas Airlangga dan Universitas
Brawijaya. Jalur D-3 ditempuh selama 3 tahun, dan jalur S-1 ditempuh
selama 5 tahun (untuk jalur regular/dari SMA). Biasanya—menurut survei
mini yang saya lakukan di kalangan teman sejawat (calon)
bidan—teman-teman yang mendaftar ke jurusan ini adalah teman-teman yang
“ditolak” dari jurusan sebelah (baca: kedokteran) :p
Emang, kuliah kebidanan ngapain aja, sih?
Kebidanan
bukan hanya tentang bayi baru lahir dan ibu bersalin, namun kebidanan
adalah tentang siklus hidup perempuan, mulai dari masa sebelum
terbentuknya calon bayi, fase anak-anak dan remaja, fase wanita usia
reproduksi, fase menjadi ibu, sampai fase menopause. Kita juga belajar
tentang penyakit reproduksi perempuan. Dari perempuan untuk perempuan.
Tidak ada spesialisasi dalam jurusan kebidanan, karena jurusan ini sudah spesial: segala hal tentang perempuan :)
Pada
tahun pertama perkuliahan, mahasiswa kebidanan akan belajar tentang
anatomi dan fisiologi tubuh manusia, dan kebutuhan dasar manusia.
Tahun
kedua perkuliahan, mahasiswa belajar tentang gizi dan farmakologi. Kami
juga sudah mulai belajar kompetensi klinik seperti memasang infus dan
mengambil sampel darah. Kegiatan klinik mahasiswa kebidanan sudah
dimulai sejak tahun kedua perkuliahan, karena kompetensi bidan yang
beragam, juga agar mahasiswa bisa lebih menyesuaikan diri dengan suasana
klinik.
Tahun ketiga perkuliahan, mahasiswa belajar tentang
proses persalinan dengan menggunakan alat peraga di laboratorium
kebidanan. Di lapangan, mahasiswa sudah dituntun untuk belajar menolong
persalinan. Selain itu, mahasiswa juga belajar tentang fisiologi
kehamilan, bagaimana kondisi perempuan saat hamil, bersalin, dan pasca
persalinan, juga tentang bayi baru lahir dan metode kontrasepsi, juga
belajar tentang masa prakonsepsi (persiapan kehamilan).
Tahun
keempat perkuliahan, mahasiswa kebidanan belajar tentang
kegawatdaruratan pada ibu hamil, bersalin, dan nifas, juga
kegawatdaruratan pada bayi baru lahir. Tahun ini juga tahun spesial
karena mahasiswa sudah mulai mengerjakan skripsi sebagai syarat
kelulusan. Setelah wisuda, pada tahun kelima, mahasiswa menempuh program
profesi, yaitu program koas-nya bidan, yang ditempuh selama satu tahun.
Apa sih serunya jadi bidan?
Menjadi
bidan tak sekedar tentang bertemu bayi baru lahir yang lucu, tapi
tentang pengorbanan seorang ibu dan proses tumbuhnya seorang perempuan.
Selain itu, bidan juga menjadi tombak utama dalam menurunkan Angka
Kematian Ibu dan Bayi (AKI/AKB) di Indonesia. Banyak perempuan di luar
sana yang masih belum merdeka dalam pengambilan keputusan untuk
keselamatan dirinya sendiri (misalnya: harus menunggu izin suami
sedangkan keadaannya gawat darurat), sehingga terjadi keterlambatan
dalam pemberian pertolongan dan dapat berakibat fatal yaitu kematian
ibu. Salah satu tugas bidan adalah memberikan edukasi agar perempuan
dapat meningkatkan kemandiriannya dalam memutuskan peran dan fungsi
reproduksinya untuk keselamatan dirinya sendiri.
Menjadi
bidan mengajarkan saya untuk lebih menjaga diri saya sebagai perempuan,
juga belajar berempati tentang perjuangan seorang ibu. Kamu akan turut
merasa senang ketika akhirnya seorang istri hamil setelah menunggu
beberapa tahun lamanya, dan perasaan sedih ketika kamu mendengar seorang
ibu kehilangan bayi yang telah dikandungnya selama 8 bulan, padahal ia
telah menunggu kehadiran bayi sepanjang usia pernikahannya.
Menjadi
bidan, bagi saya sama dengan menjadi pendidik perempuan untuk berani
mengambil keputusan untuk keselamatan diri dan bayinya. Karena perempuan
adalah kunci peradaban.
Frequently Asked Question
Q: Saya mahasiswa kebidanan lulusan D-3, apakah bisa mendaftar ke S-1?
Bisa.
Jurusan S-1 Kebidanan untuk jalur ‘alih jenis’ hanya dibuka di
Universitas Airlangga, dengan masa studi selama kurang lebih hampir 3
tahun (3 bulan masa matrikulasi, 1,5 tahun masa perkuliahan, dan satu
tahun masa profesi)
Q; Apakah menjadi bidan harus bekerja di klinik?
Tidak selalu, seorang bidan bisa bekerja di institusi pendidikan atau institusi pemerintahan lainnya, seperti BKKBN.
Q: Adakah pendidikan lanjutan untuk kebidanan?
Ada.
Sekarang telah dibuka Program Magister kebidanan di Universitas
Padjajaran. Atau peminatan program magister lain seperti ilmu kesehatan
reproduksi dan ilmu kesehatan masyarakat juga terbuka untuk lulusan S-1
Pendidikan Bidan.
(*)
Akademi
Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB
Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi :
www.akbiduk.ac.idAkbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.Sumber :http://jurusankuliah.tumblr.com/post/95805581593/kebidanan-mengajarkan-perempuan-berani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar