Minggu, 07 Mei 2017

KEBIDANAN MENGAJARKAN PEREMPUAN BERANI

Bidan. Jurusan yang (bisa dibilang) sedang “naik daun”, dilihat dari banyaknya akademi vokasi kebidanan (D-3) di Indonesia. Sekarang, Alhamdulillah, jurusan kebidanan sudah memiliki tingkat pendidikan untuk strata satu (S-1), yaitu di Universitas Airlangga dan Universitas Brawijaya. Jalur D-3 ditempuh selama 3 tahun, dan jalur S-1 ditempuh selama 5 tahun (untuk jalur regular/dari SMA). Biasanya—menurut survei mini yang saya lakukan di kalangan teman sejawat (calon) bidan—teman-teman yang mendaftar ke jurusan ini adalah teman-teman yang “ditolak” dari jurusan sebelah (baca: kedokteran) :p
Emang, kuliah kebidanan ngapain aja, sih?
Kebidanan bukan hanya tentang bayi baru lahir dan ibu bersalin, namun kebidanan adalah tentang siklus hidup perempuan, mulai dari masa sebelum terbentuknya calon bayi, fase anak-anak dan remaja, fase wanita usia reproduksi, fase menjadi ibu, sampai fase menopause. Kita juga belajar tentang penyakit reproduksi perempuan. Dari perempuan untuk perempuan.
Tidak ada spesialisasi dalam jurusan kebidanan, karena jurusan ini sudah spesial: segala hal tentang perempuan :)
Pada tahun pertama perkuliahan, mahasiswa kebidanan akan belajar tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia, dan kebutuhan dasar manusia.
Tahun kedua perkuliahan, mahasiswa belajar tentang gizi dan farmakologi. Kami juga sudah mulai belajar kompetensi klinik seperti memasang infus dan mengambil sampel darah. Kegiatan klinik mahasiswa kebidanan sudah dimulai sejak tahun kedua perkuliahan, karena kompetensi bidan yang beragam, juga agar mahasiswa bisa lebih menyesuaikan diri dengan suasana klinik.
Tahun ketiga perkuliahan, mahasiswa belajar tentang proses persalinan dengan menggunakan alat peraga di laboratorium kebidanan. Di lapangan, mahasiswa sudah dituntun untuk belajar menolong persalinan. Selain itu, mahasiswa juga belajar tentang fisiologi kehamilan, bagaimana kondisi perempuan saat hamil, bersalin, dan pasca persalinan, juga tentang bayi baru lahir dan metode kontrasepsi, juga belajar tentang masa prakonsepsi (persiapan kehamilan).
Tahun keempat perkuliahan, mahasiswa kebidanan belajar tentang kegawatdaruratan pada ibu hamil, bersalin, dan nifas, juga kegawatdaruratan pada bayi baru lahir. Tahun ini juga tahun spesial karena mahasiswa sudah mulai mengerjakan skripsi sebagai syarat kelulusan. Setelah wisuda, pada tahun kelima, mahasiswa menempuh program profesi, yaitu program koas-nya bidan, yang ditempuh selama satu tahun.
Apa sih serunya jadi bidan?
Menjadi bidan tak sekedar tentang bertemu bayi baru lahir yang lucu, tapi tentang pengorbanan seorang ibu dan proses tumbuhnya seorang perempuan. Selain itu, bidan juga menjadi tombak utama dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI/AKB) di Indonesia. Banyak perempuan di luar sana yang masih belum merdeka dalam pengambilan keputusan untuk keselamatan dirinya sendiri (misalnya: harus menunggu izin suami sedangkan keadaannya gawat darurat), sehingga terjadi keterlambatan dalam pemberian pertolongan dan dapat berakibat fatal yaitu kematian ibu. Salah satu tugas bidan adalah memberikan edukasi agar perempuan dapat meningkatkan kemandiriannya dalam memutuskan peran dan fungsi reproduksinya untuk keselamatan dirinya sendiri.
imageMenjadi bidan mengajarkan saya untuk lebih menjaga diri saya sebagai perempuan, juga belajar berempati tentang perjuangan seorang ibu. Kamu akan turut merasa senang ketika akhirnya seorang istri hamil setelah menunggu beberapa tahun lamanya, dan perasaan sedih ketika kamu mendengar seorang ibu kehilangan bayi yang telah dikandungnya selama 8 bulan, padahal ia telah menunggu kehadiran bayi sepanjang usia pernikahannya.
Menjadi bidan, bagi saya sama dengan menjadi pendidik perempuan untuk berani mengambil keputusan untuk keselamatan diri dan bayinya. Karena perempuan adalah kunci peradaban.
Frequently Asked Question
Q: Saya mahasiswa kebidanan lulusan D-3, apakah bisa mendaftar ke S-1?
Bisa. Jurusan S-1 Kebidanan untuk jalur ‘alih jenis’ hanya dibuka di Universitas Airlangga, dengan masa studi selama kurang lebih hampir 3 tahun (3 bulan masa matrikulasi, 1,5 tahun masa perkuliahan, dan satu tahun masa profesi)
Q; Apakah menjadi bidan harus bekerja di klinik?
Tidak selalu, seorang bidan bisa bekerja di institusi pendidikan atau institusi pemerintahan lainnya, seperti BKKBN.
Q: Adakah pendidikan lanjutan untuk kebidanan?
Ada. Sekarang telah dibuka Program Magister kebidanan di Universitas Padjajaran. Atau peminatan program magister lain seperti ilmu kesehatan reproduksi dan ilmu kesehatan masyarakat juga terbuka untuk lulusan S-1 Pendidikan Bidan.
(*)
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.idAkbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.Sumber :http://jurusankuliah.tumblr.com/post/95805581593/kebidanan-mengajarkan-perempuan-berani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar